Aset tetap adalah aset yang tidak bisa digunakan untuk menghasilkan atau memperoleh laba. Aset tetap dibedakan antara lain berdasarkan faktor penggunaannya, waktu layanan, dan lain sebagainya. Contoh aset tetap adalah bangunan, tanah, mesin dan perabot gedung.
Pengertian aset
Aset adalah barang yang berwujud atau tidak berwujud yang dapat diterima sebagai komoditas ekonomi (kekayaan) dan dapat dijadikan alat penghasilan. Kebanyakan aset tetap memiliki fungsi lumbung untuk menyimpan, mengayunkan, dan memelihara sebagian besar dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu perusahaan, sedangkan beberapa aset lancar hanya memiliki fungsi melihat peluang yang terbuka.
Pengertian aset tetap
Aset tetap biasanya tidak dijual karena keuntungan yang didapatkan dari aset ini tidak bisa diganti dengan barang yang sama atau barang hampir sama dengan jumlah yaitu dengan cara membayar uang lebih mahal. Aset tetap sendiri tidak bisa dicairkan dengan cepat dan mudah.
Aset lancar berbeda dengan aset tetap karena proses produksinya relatif cepat dan akurat untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Contohnya adalah surat-surat berharga (valuta asing), obligasi/debt obligation, deposito/ber deposito dan lain sebagainya.
Pengertian aset lancar
Aset lancar adalah aset yang menghasilkan pendapatan yang tetap dan tidak bergantung pada suatu peristiwa tertentu. Sesuai namanya, aset lancar juga sangat mudah dan cepat untuk dicairkan.
Contoh aset tetap
Contoh: aset tetap adalah aset yang tidak bisa digunakan untuk tujuan lain dan tidak dapat ditransfer kepada pihak lain. Contohnya, rumah, gedung, kendaraan roda 4 sepeda motor atau mobil. Pembahasannya berikut ini akan mencoba untuk membedakan antara aset tetap dan aset lancar.
Contoh aset lancar
Contoh aset lancar adalah kendaraan, mesin, dan bangunan. Biasanya aset ini tidak bisa dimodifikasi atau diciptakan dengan cara baru.
Konklusi
Konsep aset tetap dan lancar sangat penting bagi perencanan keuangan suatu perusahaan. Dengan memahami perbedaan kedua jenis aset ini, maka akan mudah untuk menentukan berapa besar investasi yang harus dilakukan untuk membangun lebih banyak aset tetap atau lebih sedikit untuk aset lancar.
Depresiasi (penyusutan) aset perlu dicatat di dalam laporan keuangan perusahaan untuk menggambarkan kondisi terkini dari aset perusahaan, sehingga membantu pengambilan keputusan. Untuk mencatatnya dengan praktis dan mudah, gunakan ERP (Enterprise Resource Planning).
Comments